Ribuan Pengunjung Tumpah Ruah Hadiri Kendal Bersholawat Bersama Az-Zahir Pimpinan Habib Ali Zaenal Abidin Dari Pekalongan

Bupati Kendal Dico Ganinduto duduk Bersama Pimpinan Azzahir Habib Ali Zaenal Abidin dari Pekalongan.


Laporan : A. Khozin


KENDAL | HARIAN7.COM - Pemerintah Kabupaten Kendal menggelar acara “Kendal Bersholawat” dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) ke-9 tahun 2023, di Lapangan Desa Ngadibolo, Kecamatan Boja, Sabtu(18/11/2023) malam.


Lapangan berkapasitas sekitar 20 ribu orang ini, penuh sesak karena masyarakat yang hadir mencapai sekitar 40 ribu orang. Akibatnya, jalan raya Desa Ngadibolo dari arah Selatan dan sebaliknya, padat dipenuhi orang- orang yang akan menghadiri acara Kendal Bersholawat ini.


Lebih parahnya lagi, jalan raya tersebut macet total hingga belasan kilo meter dari pertigaan lampu merah depan Polsek Boja ke arah Utara hingga wilayah Desa Brayo.


Bupati Kendal Dico M Ganinduto juga mengaku, pihaknya terjebak kemacetan panjang hingga 30 menit lebih saat ia hendak menuju ke area panggung Kendal Bersholawat.


Dico M Ganinduto menyampaikan terima kasih kepada Habib Ali Zainal Abidin Assegaf, karena bisa hadir memenuhi undangan dalam rangka acara Kendal Bersholawat bersama masyarakat Kendal ini.


Dico M Ganinduto kagum dengan pelaksanaan Kendal Bersholawat ini, karena meski dilaksanakan di Kecamatan Boja, antusiasme masyarakat Kecamatan Boja sangat luar biasa.


“Saya dapat laporan, bahwa lapangan ini mampu menampung sekitar 20 ribu orang. Awalnya saya pesimis, jika masyarakat yang hadir nanti tidak lebih dari 20 ribu orang. Tapi ternyata di luar dugaan, justru yang hadir lebih dari 40 ribu orang,”kata Dico.


Dico berharap, kepada semua santri khususnya yang ada di Kabupaten Kendal, bisa mempunyai kualitas sumber daya manusia yang mumpuni, sehingga jika para santri punya keinginan untuk maju, Kabupaten Kendal ke depan akan lebih baik lagi.


“Mudah-mudahan dengan bersholawat bersama, Kabupaten Kendal yang sekarang sudah aman, insya Allah ke depan bisa semakin aman dan nyaman serta masyarakatnya juga semakin sejahtera,”harap Dico.


Habib Ali Zainal Abidin Assegaf menyampaikan kagum terhadap masyarakat Kendal khususnya kepada para santri. Pasalnya, ketika ia bersama rombongan akan masuk ke panggung Kendal Bersholawat, arus lalu lintas di jalan raya macet total dipenuhi banyak orang.


“Ini malam Minggu. Tapi masya Allah, masyarakat Kabupaten Kendal bukan kumpul di tempat-tempat yang tidak diridhoi oleh Allah, tapi kumpul di majelis sholawat. Ini menunjukan bahwa, pendidikan yang ada di Kabupaten Kendal khususnya yang ada di pondok pesantren, para guru dalam mendidik berhasil sangat luar biasa,”kata Habib Ali Zainal Abidin Assegaf.


Hal ini terbukti, lanjut Habib, malam hari ini masyarakat Kabupaten Kendal hadir di majelis sholawat, di mana remaja-remaja yang lain, jomblo-jomblo yang lain atau yang sudah punya pasangan, malam Minggu yang biasanya datang ke tempat-tempat hiburan, tapi mereka semua kumpul di tempat ini.


“Saya berharap, para santri untuk terus bisa berkumpul di acara- acara seperti ini, dan tidak saat ini saja, melainkan bisa terus berlanjut di masa anak-anak kita nanti,”harap Habib.


Habib menyampaikan bahwa, jika pelaksanaan acara Kendal Bersholawat berjalan dengan baik dan sukses, itu artinya kerja sama antara umaro, ulama dan antara pemerintah daerah dengan para ulama yang ada di Kabupaten Kendal berjalan dengan sangat baik.


Salah satu pengunjung, Rohmiyatun (42) warga tampingan boja, menyayangkan cara kerja panitia, pasalnya lokasi-lokasi masuk ke arena justru dipadati oleh para penjual, sehingga para pengunjung kesulitan untuk masuk.


Selain itu, tempat parkirpun sangat tidak teratur dan saling tumpang tindih.


"Nampaknya Panitia kurang kordinasi dengan Ormas, Komunitas atau Karang taruna setempat dalam pengelolaan parkir," ucapnya dengan kesal.


Senada dengan Rohmiyatun, warga Limbangan Suharno (52) juga meresa kecewa dengan Dishub, sebab jalan di arena masuk tidak diatur sedemikian rupa, sehingga arus lalu lintas saling bertabrakan.


"Harusnya kan dilakukan rekayasa lalu lintas, agar tidak bertabrakan, yang dari barat dilewatkan dimana, begitu sebaliknya," ucapnya.


"Akibat dari itu, akhirnya pengguna jalan yang dari Kaliwungu atau sebaliknya, stagnan di lokasi," tambahnya.

0 Komentar