Musdes Desa Pekuncen Pegandon Berjalan Alot


Kepala Desa Pekuncen Pegandon Santoso saat membuka Musdes di dampingi unsur Forkopimcam


KENDAL, harian7.com. Bertempat Di Aula Balai desa, Pemerintah Desa Pekuncen Pegandon Kendal Menggelar acara Musdes ( Musyawarah Desa ) Senin 21/06/21.


Hadir dalam kegiatan tersebut, Forkopimcam Pegandon, BPD, LPMD, RT, RW, Toga, Tomas, Perwakilan dari Pengusaha, Karang taruna serta beberapa lembaga dari unsur masyarakat setempat.


Menurut Kepala Desa Pekuncen Santoso saat membuka acara tersebut bahwa, maksud dan tujuan diadakannya Musdes adalah, dalam rangka mencari jawaban atas banyaknya aduan dan pertanyaan dari masyarakat kepada dirinya, terkait banyaknya armada yang lalu lalang memuat sirtu ( pasir batu )di jalan desanya.


"Oleh karena itu, saya selaku pemerintah desa mengundang seluruh elemen masyarakat Pekuncen untuk duduk bersama, mencari jalan yang terbaik bagi kedua belah pihak," terang Kades.


"Pada prinsipnya, kami tidak akan menghalang-halangi pengembang atau pengusaha berusaha di sini," imbuhnya.


Ditempat yang sama, Ketua BPD Sarjan dalam arahanya tampak menyayangkan, kenapa saat mulai usahanya, pihak pengusaha tidak kordinasi dulu dengan pihak Pemerintah Desa, sehingga masyarakat tidak bertanya-tanya adanya truck dump yang keluar masuk di desanya.


Selanjutnya Ketua BPD berharap, adanya perhatian dari pihak pengusaha akan beberapa hal, diantaranya masalah kerusakan jalan, bila terjadi kerusakan, maka pihak pengusaha harus sanggup bertanggung jawab, dengan memperbaikinya, selain itu, Sarjan juga berharap agar pihak pengusaha bisa menambah lebar jalan, agar bisa dipakai untuk simpangan.


"Silahkan menambang disini, kami tidak melarang mereka mencari rizki disini, monggo, tapi soal kerusakan jalan harus mau bertanggung jawab," pinta Sarjan.


Usai Kades dan Ketua BPD memberi arahanya, acara dilanjutkan dengan diskusi yang di pandu oleh Ketua LPMD Soeseno Edy, setelah melalui perdebatan alot dan panjang, akhirnya di dapat kesimpulan bahwa pihak pengembang harus bersedia memperbaiki jalan yang rusak, selain itu, untuk armada yang kosong diperbolehkan lewat ruas jalan utama pekuncen, sedangkan dalam keadaan muatan dilewatkan jalan irigasi, seperti saat terjadi kesepakatan dengan Waskita.



Sementara itu perwakilan dari pengusaha, Andhika mengatakan bahwa, selama ini pihaknya selalu koperative terhadap pemerintah desa, bahkan terhadap jalan yang dilaluinya, pihaknya juga memberikan kontribusi sesuai dengan nilai kesepakatan bersama.


"Untuk aktifitas sekarang ini, kami hanya mengambil matrial dari stockpile, bukan produksi, adapun matrial tersebut merupakan sisa hasil aktifitas sebelumnya" pungkas Andhika.(*)

0 Komentar