Akhirnya Kejari Kendal Turun Gunung, Terkait Ambruknya Bangunan Relokasi Pasar Weleri



KENDAL, harian7.com. Kejaksaan Negeri (Kejari) Kendal, siap untuk melakukan penyelidikan atas pekerjaan pembangunan Pasar Sementara (Darurat) Weleri 1 di Terminal Bahurekso.


Yakni terkait adanya dugaan penyimpangan pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak pekerjaan.


Kejari Kendal saat ini masih menunggu proses penyelidikan yang dilakukan Inspektorat Kendal. 


"Kami persilahkan Inspektorat untuk lebih dulu melakukan penelitian dan penyelidikan lebih dulu," kata Kepala Kejari (Kajari) Kendal, Ronaldwin didampingi Kepala Seksi (Kasi) Intel Kejari Kendal, Iman Khilman, kemarin (15/9/2021).


Prinsipnya Kejari Kendal tetap menghormati proses yang dilakukan Inspektorat sebagai aparat pengawasan internal pemerintah (APIP). 


"Kami juga menghormati proses kontrak pekerjaan, sebab masih dalam tahap pemeliharaan," paparnya.


Tapi jika semua selesai pekerjaan telah selesai, maka Kejari Kendal berhak melakukan penyelidikan. 


Jika nanti ditemukan adanya dugaan penyimpangan alias tidak sesuai dengan kontrak, maka  akan diproses secara hukum yang berlaku. 


"Kami akan melanjutkan ke tahap penyidikan," tandasnya.


Selama proses penyelidikan yang dilakukan Inspektorat, Tim Kejari Kendal akan melakukan monitoring. 


Selain itu berkoordinasi terhadap hasil temuan Inspektorat Kendal dan dicocokkan dengan data dari OPD maupun pelaksana pekerjaan. 


"Termasuk proses perencanaan," jelasnya.


Karena tahap pemeliharaan, pihaknya menyarankan agar fokus pada percepatan perbaikan. 


"Selain itu mengantisipasi agar permasalahan robohnya bangunan los pasar darurat jangan sampai terulang kembali," imbuhnya.


Inspektur Inspektorat Kendal, Sugeng Prayitno mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan investigasi dan penyelidikan terkait pembangunan Pasar Darurat Weleri 1 di Terminal Bahurekso.


"Hari ini tim sudah turun ke lapangan. Yakni memeriksa ke lokasi pasar dan meminta beberapa dokumen pekerjaan. Baik dokumen perencanaan, dokumen kontrak sampai sampai dengan laporan mengenai progres pekerjaan," ungkap Sugeng.


Perihal hasilnya, ia belum berani membeberkan. Tapi hasilnya seperti apa, nantinya akan dilaporkan ke pimpinan yakni Bupati Kendal. 


"Belum ada kesimpulan, kami masih akan melanjutkan pemeriksaan," imbuhnya.


Sugeng mengakui, saat ini pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan. Tapi dari OPD yakni Dinas Perdagangan sudah mencairkan pembayaran kepada pihak ketiga, yakni PT Aldila selaku pelaksana proyek. 


"Sudah dibayarkan 50 persen (Rp 1,8 miliar) dari total anggaran RP 3,6 miliar,"  katanya.


50 persen sisanya, Rp 1,8 miliar, Inspektorat meminta kepada Dinas Perdagangan untuk menahan dulu pencairannya. Yakni menunggu sampai pihak pelaksana membenahi seluruh pekerjaannya yang sudah rusak.


Terpisah, Komisi B DPRD Kendal juga turun ke lapangan. Yakni untuk mengecek kondisi Pasar Darurat Weleri yang roboh. 


"Pertama kami merasa prihatin atas robohnya Pasar Darurat Weleri," kata Ketua Komisi B Dian Alfat Muchammad.


Komisi B juga akan melakukan pengkajian terkait perencanaan, pengawas lapangan dan pelaksana pekerjaan.  


"Perihal pencairan anggaran, agar Dinas Perdagangan berkoordinasi dengan pelaksana. Jangan sampai ada pihak yang dirugikan," ucapnya.


    Aktifis Kendal Subakir.

Di tempat lain, salah satu aktifis Kendal Subakir, juga ikut menyayangkan peristiwa ambruknya los pasar tersebut, menurutnya, intensitas hujan kemaren itu tidak bagitu dahsyat, namun faktanya, bagunan itu ambruk kebawah, seolah tidak kuat menahan beratnya atap.


"Perlu cek and ricek tentang speck tiangnya, sesuai apa tidak," ulasnya.


"Dengan anggaran 3,6 M, perlu di selidiki lebih lanjut oleh pihak penegak hukum. Ada dugaan Korupsi dan tidaknya mesti harus dibuka secara transparan biar publik tahu," pungkasnya.(*)

0 Komentar