Masrifah Afna, Anggota DPRD Kendal Komisi C dari Fraksi PPPKENDAL, harian7.com. Kondisi kesetaraan gender di Indonesia, khususnya bidang politik, memang masih sangat memprihatinkan. Untuk mewujudkan kesetaraan gender, tidak cukup hanya tertuang dalam tataran Undang-undang saja, tetapi harus ter-implementasi didalam praktek nyata.
Menurut Masrifah Afna, politisi PPP yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Kendal, harus ada berbagai upaya secara komprehensif untuk menunjang partisipasi perempuan di dunia politik. Ia mengungkapkan, kesetaraan gender di dunia perpolitikan Indonesia dirasakan masih jauh dari harapan.
Kesenjangan gender dalam bidang politik menunjukkan rendahnya representasi perempuan dalam jabatan politik dan kepala pemerintahan.
"Peran perempuan di parlemen dan kementerian yang sekarang ini sudah lebih besar tetap saja belum menunjukkan adanya kesetaraan," ungkapnya, Rabu (15/9).
Disampaikan, dunia perpolitikan Indonesia memang masih didominasi oleh kaum laki-laki. Kuota keterwakilan perempuan dalam politik sebesar 30 persen yang telah ditetapkan Pemerintah, belum dimanfaatkan dengan optimal. Kuota sebesar itu baru terisi 20,52 persennya saja.
"Keterwakilan perempuan dalam politik sudah memiliki payung hukum yang jelas dan tegas. Saya berharap dalam kepengurusan PPP Kendal ke depan harus terjadi kesetaraan gender," kata Afna sapaan akrabnya yang menjabat sebagai Ketua Fraksi PPP di DPRD Kendal.
Menjelang Muscab PPP pada akhir bulan September ini, Afna mengaku siap jika dalam muscab nanti dikehendaki untuk menjabat ketua partai.
"Walaupun saya wanita, sebagai kader partai, saya siap mengemban amanah jika dikehendaki menjadi ketua DPC PPP Kendal," ujarnya.
Dengan jabatannya sekarang sebagai ketua fraksi PPP, Afna menjanjikan akan lebih membesarkan partai berlambang ka'bah jika menjadi nahkodanya.
"Saya optimis, di Pileg yang akan datang, suara PPP akan naik secara signifikan," tutup Afna.(*)
 Kendal){kind=link}
0 Komentar