 |
| ist. |
Editor: Shodiq
KUDUS,harian7.com – Warga Kudus yang menjalankan isolasi mandiri, diimbau mau melakukan isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan. Terutama bagi yang masih tinggal serumah dengan anggota keluarga yang negatif Covid-19. Demikian disampaikan Bupati Kudus HM Hartopo saat memberangkatkan warga ke Asrama Haji Donohudan dari Rusunawa Bakalankrapyak, Selasa (8/6/2021).
Bupati hawatir, potensi penularan virus lebih besar apabila tinggal serumah dengan anggota keluarga terkonfirmasi positif Covid-19."Warga melakukan isolasi terpusat, penanganannya lebih efektif. Sebab, tempatnya lebih layak untuk melakukan isolasi, dan dipantau oleh tenaga kesehatan yang siap sedia menangani, dengan persediaan obat yang memadai,"ungkapnya.
“Di sana fasilitasnya lengkap kok. Makan tiga kali sehari dengan gizi yang cukup. Lalu ada olahraga, juga lengkap dengan instrukturnya. Dari testimoni warga kan juga bilang kalo bagus,” jelas bupati.
Disampaikan Bupati, pihaknya memprioritaskan mereka yang dipusatkan adalah warga yang baru melakukan isolasi mandiri tidak lebih dari 10 hari.
“Prioritas kami yang isolasi mandirinya belum sampai 10 hari. Nanti setelah itu dites kembali. Kalau negatif, kami pulangkan dari Asrama Haji Donohudan. Bagi yang tinggal satu dua hari isolasi mandiri, diteruskan saja,” jelasnya.
Ditambahkan, segala permasalahan terkait warga Kudus yang isolasi terpusat di Donohudan, menjadi tanggung jawab Forkopimda Kudus. Pihaknya menyatakan, akan selalu memantau perkembangan yang ada di Donohudan.
“Segala permasalahan warga Kudus di sana menjadi tanggung jawab kami,” terangnya.
Asisten Administrasi Umum Sekda Mas’ud menjelaskan, hari ini terdapat 88 orang warga yang diberangkatkan ke Donohudan. Sehingga, total warga yang berada di sana sebanyak 304 orang. Disampaikan, warga yang tidak membawa surat swab PCR maupun antigen, akan dites langsung di Rusunawa Bakalankrapyak.
“Kami melakukan tes swab langsung, bagi warga yang tak membawa surat tes swab,” pungkasnya.(Andi/DJ)
0 Komentar